Beranda | Artikel
Mengagungkan Ramadhan
Rabu, 21 April 2021

Khutbah Pertama:

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره. ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئا أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له. وأشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أما بعد:

فإن أصدق الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وعلى آله وسلم, وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة, وكل بدعة ضلالة, وكل ضلالة في النار.

Ayyuhal mukminun,

Bertakwalah kepada Rab kalian dan dekatkanlah diri kalian pada-Nya. Ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah banyak memberi kita nikmat. Karena itu, berlombalah dalam kebaikan hingga ajal menjemput. Dan mari kita isi umur kita dengan ketaatan. Terlebih lagi sekarang kita berada di bulan yang agung. Bulan yang waktu-waktunya begitu mulia. Yaitu bulan Ramadhan. Sebuah bulan yang Allah kekalkan penyebutannya dalam Alquran:

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu…” [Quran Al-Baqarah: 185].

Allah Azza wa Jalla mengagungkan bulan ini dengan dua hal:

Pertama: Allah menurunkan Alquran di bulan Ramadhan.

Alquran adalah firman Allah Ta’ala. Kitab yang paling mulia yang Dia turunkan kepada manusia. Kitab yang memuat hukum-hukumnya yang paling utama. Kitab yang Dia turunkan kepada utusan-Nya yang paling mulia dan dibaca hingga hari kiamat. Alquran ini Dia turunkan juga di malam yang paling mulia:

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ. وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ. لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” [Quran Al-Qadr: 3].

Jadi, sebab pertama bulan ini mulia adalah karena di bulan ini Allah turunkan Alquran yang merupakan petunjuk bagi manusia.

Kedua: Di bulan ini juga Allah jadikan waktu untuk puasa wajib.

Puasa ini telah Allah wajibkan kepada umat-umat sebelum kita. sebagaimana firman Allah Ta’ala,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [Quran Al-Baqarah: 183].

Allah pilih bulan ini untuk menunaikan puasa wajib.

فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu…” [Quran Al-Baqarah: 185].

Tidak diwajibkan bagi seorang hamba untuk berpuasa di bulan-bulan selain bulan Ramadhan. Hanya di bulan ini saja rukun Islam keempat ini ditunaikan. Berkumpulnya dua perkara ini dalam bulan Ramadhan menunjukkan betapa agungnya bulan ini. Siapa yang memahami kedudukan bulan ini pastilah dia akan mengagungkannya dengan pengagungan yang besar. Ia akan melaksanakan dan menjaga perintah-perintah Allah. Mengamalkan syariat-Nya. Dan berusaha meniti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan ini.

أَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْداً كَثِيْراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ .

أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ:

اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى، فَإِنَّ تَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا خَيْرَ زَادٍ يُبَلِّغُ إِلَى رِضْوَانِ اللهِ.

Ayyuhal mukminun,

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Karena itu, tidak pantas waktu yang mulia kecuali diisi juga dengan perbuatan-perbuatan mulia. Di antara amalan mulia yang selayaknya seorang lakukan di bulan Ramadhan adalah:

Pertama: memperbanyak membaca Alquran.
Kedua: menjaga diri dan menjauhkan diri dari perbuatan buruk dan dosa.

Wajib bagi seorang hamba untuk bersungguh-sungguh memperbanyak melakukan amalan ketaatan dengan berbagai macamnya. Seperti: berpuasa, shalat tarawih, sedekah, dan berbuat kebaikan secara umum.

Wajib juga bagi seseorang untuk menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang dia lakukan di luar Ramadhan, sekaranglah saatnya untuk dia hentikan.

Ibadallah,

Yang perlu kita sama-sama sadari adalah tujuan puasa itu bukan sebatas meninggalkan makan dan minum. Akan tetapi tujuan terbesarnya adalah bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menunaikan hak-hak-Nya. Dan meninggalkan perbuatan dosa.

Karena itu, mari kita muliakan bulan ini. Mengisinya dengan berbagai macam ketaatan dan kebaikan. Berhenti dan berusaha berhenti dari melakukan perbuatan dosa. Jangan sampai kita dikalahkan hawa nafsu kita. jangan sampai kita memenuhi seruan setan di bulan yang Gerakan mereka dalam menggoda kita dibatasi. Jangan sampai kita menjadikan bulan ini sama seperti bulan-bulan yang lain.

Waspadailah jangan sampai jiwa kita ini menaati setan. Berusaha keraslah untuk menaati Allah. Perbanyak kebajikan dan kurangi keburukan. Ingatlah seruan Allah kepada kita, terkhusus lagi di bulan Ramadhan ini,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَٰلُكُمْ وَلَآ أَوْلَٰدُكُمْ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَٰسِرُونَ. وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ. وَلَن يُؤَخِّرَ ٱللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا وَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” [Quran Al-Munafiqun: 9-11].

Renungkanlah ayat ini. Dan hadirkan makna-maknanya di hati kita.

Ibadallah,

Jadikanlah Ramadhan ini seakan yang terakhir bagi kita. Kita merasa seakan tak berjumpa lagi dengannya di tahun yang akan datang. Karena siapa yang membisikkan pada dirinya kalau dia akan meninggal, pastilah ia akan semangat memperbanyak amal ketaatan. Dan melatih diri semakin mengurangi perbuatan dosa dan kemaksiatan. Ia akan melatih dirinya untuk meraih ridha Allah Azza wa Jalla. Jangan sampai ia ditipu setan dan jiwanya ditahan olehnya.

Orang yang beruntung adalah orang yang sadar bahwa sekarang ini saatnya beramal. Dan setelah kematiannya adalah saatnya hisab. Tidak ada lagi kesempatan untuk beramal.

اللهم آت نفوسنا تقواها، وزكها أنت خير من زكها، أنت وليها ومولاها. اللهم إنا نسألك الهدى، والتقى، والعفاف، والغنى.

اللهم بارك لنا في رمضان، اللهم بارك لنا في رمضان، اللهم بارك لنا في رمضان.

اللهم وفقنا فيه لفعل الخيرات، وترك المنكرات، والاستثار من الحسنات.

اللهم أحينا على خير حال، وأمتنا على خير حال.

اللهم كما بلغتنا أوله فبلغنا تمماه، واجعلنا ممن يختم له بالفوز بالجنان، والعتق من النيران.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .

عِبَادَ اللهِ: اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

Print Friendly, PDF & Email

Artikel asli: https://khotbahjumat.com/5798-mengagungkan-ramadhan.html